Assalamua'alaikum ..
Di sini ada sebuah cerita yang saya kutip dari sebuah buku. Ceritanya mungkin cukup panjang. Siapkan waktu sejenak untuk membaca cerita ^_^ yang memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya. Oke... Semoga bermanfaat :*
(Di Kutip dari buku "Kesaksian Seorang Dokter")
Saat menunggu penerimaan gelar Doktor saya mengambil cuti dua minggu. Pada suatu malam saya membaca dan mengulang-ulang kembali materi tulisan disertasi saya. Saat itu waktu menunjukkan pukul dua malam. Tiba-tiba timbul keinginan kuat dalam diri saya untuk datang ke rumah sakit, maka segera saya membawa buku-buku dan pergi ke rumah sakit.
Setibanya di ruangan bagian Urologi (saluran kencing), seorang perawat berkebangsaan Inggris mengatakan kepadaku, "Dokter, ada seorang pasien yang sedang menghadapi sakaratul maut, saya harap anda mau mentalqinnya"
Saya menanyakan penyakit pasien tersebut, ia menjawab, "Ia terserang Kanker Urinary Bladder, kanker tersebut telah menyebar ke seluruh tubuhnya hingga mencapai ke otaknya, pasien tersebut telah hilang kesadarannya sejak empat minggu yang lalu."
Saya menanyakan kondisinya saat ini, ia menerangkan,"Detak jantungnya lemah sekali, antara dua puluh hingga tiga puluh permenit, tekanan maksimal sekitar empat puluh."
Saya berkata, "Siapa namanya?" Perawat itu menjawab, "Muhammad." Saya bertanya lagi, "Berapa umurnya?" Ia menjawab, "Empat puluh tahun."
Saya memasuki ruang perawatan pasien tersebut, tahukah anda apa yang saya lihat? Saya melihat wajah putih kemerah-merahan segar, sehingga saya ragu betulkah orang ini yang dimaksud?
Saya bertanya kepada perawat tersebut, "Inikah orangnya?" Ia menjawab, "Ya."
Sungguh, saya sangat heran dengan kondisi pasien yang segar bugar jika merujuj dari keterangan perawat tadi, lalu saya mendekatinya, dengan tanpa sadar saya menghadapkannya ke arah kiblat.
Saya memanggil orang tersebut, "Muhammad?" Ia menyahut, "Ya." Saya katakan, "Ucapkanlah 'Asyhadul alla ilaha illallah wa anna Muhammad rasullilah'." Ia mengucapkannya, serta merta ruhnya keluar menghadap Tuhan-nya.
Perawat yang menemaniku merasa keheranan, bagaimana mungkin pasien itu menyahut panggilanku dalam keadaan sakaratul maut? Apalagi ia telah kehilangan kesadarannya sejak empat minggu yang lalu?
Perawat itu memintaku untuk menghubungi keluarganya, dan memberitahukan kematian saudaranya, maka saya menghubungi salah seorang saudaranya agar segera datang ke rumah sakit
Saya ceritakan tentang kejadian yang baru saya alami kepada saudaranya, kemudian saya tanyakan tentang sisi-sisi kehidupan orang tersebut saat ia masih hidup, saudara tersebut menjelaskan, "Almarhum itu mempunnyai sifat-sifat yang jarang dimiliki oleh orang lain, ia tidak pernah berbuat ghibah (membicarakan atau mengungkit-ungkit kejelekan orang lain), ia tidak pernah mengizinkan orang lain berbuat ghibah di dekatnya, dan jika tidak bisa menghalangi orang yang ghibah di dekatnya ia segera pergi menjauh."
0 Komentar:
Posting Komentar