Jumat, 22 Juni 2012

Kunci Acuan Menetapkan Sasaran


Sudahkah kamu menulis pernyataan misi hidupmu ? Punya pernyataan misi pribadi merupakan hal yang penting dalam hidup. Misi pribadi merepresentasikan tujuan hidup baik jangka pendek, menengah, dan panjang yang ingin kamu tempuh. Ia akan menjadi inspirasi aktivitasmu. Ia juga akan menjadi acuan untuk memilih banyak kegiatan dalam hidupmu.

Pernyataan misi pribadi udah kita bahasa pada edisi lalu. Kini kita menginjak pada bagian: setelah punya misi pribadi, lalu mau apa lagi ? Jawbannya adalah kamu perlu menetapkan sasaran-sasaranmu !
Sasaran lebih spesifik daripada pernyataan misi dan sasaran mampu membantu dirimu menjabarkan misi pribadimu menjadi potongan-potongan kecil. Kalo misi pribadimu adalah makan martabak, maka sasaranmu adalah bagaimana memotong-motong martabak itu.
Mendengar kata “sasaran” mungkin menimbulkan ingatan buruk bagimu. “Oh, ya, aku pernah punya sasaran ini itu, dan aku gagal pada sasaran itu ini.” Tapi, setiap orang pasti pernah membuat kesalahan. Jika kamu melakukan Sembilan kegagalan dari sepuluh hal, maka mengapa tidak berusaha sepuluh kali lipat ?
Sasaran tidak begitu saja diturunkan dari misi pribadi. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar proses penetapan sasaranmu berjalan dengan sukses. Berikut lima kunci yang perlu dalam menetapkan sasaran:

Kunci 1 : Hitunglah Biayanya

Pernahkah kamu mengalami hal seperti ini ? suatu ketika kamu telah menetapkan sasaran-sasaran. Hari kemudian kamu belum menindaklanjutinya. Setelah hari kemudian itu pun kamu belum menindaklanjutinya. Begitu juga dengan jadwal setelahnya. Akhirnya kamu memang nggak punya kekuatan untuk menindaklanjutinya.
Mengapa hal ini sering terjadi ? Karena kita tidak menghitung biayanya.
Contoh saja, sekarang kamu menetapkan sasaran untuk memperoleh rangking yang lebih baik di kelasmu. Oke, ini bagus banget. Tapi, sebelum mulai, hitung dulu biayanya. Apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaranmu itu ? Misalnya saja, kamu harus meluangkan waktu untuk belajar; banyak berlatih mengerjakan soal matematika dan fisika, banyak membaca buku teks pelajaran sejarah, dan lebih sering mengunjungi perpustakaan. Ini juga berarti kamu harus mengurangi acara mainmu dengan teman-teman. Bisa juga kamu harus tidur lebih makam pada saat-saat tertentu.
Setelah kamu menghitung biayanya, hitung pula keuntungan yang akan kamu peroleh. Pengen dapat rangking lebih baik di sekolah berarti belajar lebih keras, belajar lebih keras Insyaallah dapat lebih paham daripada menghapal dengan system kebut semalam kalo mau ujian. Ah, berarti kamu bisa lebih memahami pelajaran dibandingkan dengan sekedar menghafal. Lebih paham pelajaran sekarang berarti tabungan untuk ujian akhir tahun. Ke masa yang lebih depan lagi ini berarti modal untuk ikut masut PT.
Setelah hitung biaya dari keuntungan, tanyakanlah pada diri sendiri: “Apakah aku mau berkorban ?” Jika jawabannya tidak, maka jangan tempuh sasaranmu itu. Jangan membuat komitmen terhadap diri sendiri yang kamu tahu pasti akan kamu langgar.
Cara mengatasi yang seperti ini adalah dengan menjadikan sasaranmu lebih mudah dicapai. Ini lebih baik. Daripada punya sasaran dapat rangking yang lebih baik yang berarti kamu perlu berusaha keras di hamper semua mata pelajaran. Lebih baik tetapkan sasaran untuk mendapatkan nilai lebih baik di beberapa mata pelajaran . Nggak semuanya. Kamu mungkin punya mata pelajaran favorit yang kamu senangi, atau yang kamu perlukan untuk profesimu di masa depan. Mungkin mereka bisa jadi sasaran perbaikan nilaimu. Kalau mereka udah lebih baik, kamu bisa menambah daftar mata pelajaran yang kamu perbaiki. Ini cara yang lebih tepat. Dengan menghitung biayanya, sasaran akan lebih realistis.

Kunci 2 : Tuliskanlah

Sasaran yang tidak dituliskan hanyalah angan-angan. Sebagaimana pernyataan misi pribadi, sasaran perlu dituliskan. Bagaimana pun juga sasaran tertulis lebih ampuh.
Suatu hal penting dalam menetapkan sasaran adalah menyatakannya dengan spesifik. “Saya ingin menjadi diri saya sendiri.” Oke, bisa jadi itu merupakan sasaaran. Tapi diri kamu sendiri itu yang bagaimana ? Inilah perlunya kejelasan dalam menetapkan sasaran. Inilah pentingnya spesifikasi. Dan menulis memaksamu untuk berpikir spesifik.
Sasaran spesifik yang dituliskan akan lebih mudah menjadi bahan acuan dalam proses menuju sasaran itu. Ketika kamu ingin mendapatkan pekerjaan yang cocok bagi dirimu, kamu akan kelabakan untuk membandingkan tawaran pekerjaan di depanmu dengan criteria cocok jika kamu tidak menulis criteria tersebut. Bisa jadi kamu lupa, kan ? Atau tiba-tiba kamu tidak konsisten?

Kunci 3 : Laksanakanlah !

Suatu ketika kamu kedatangan orang yang meminta pinjaman uang 20 juta rupiah. Orang ini berkata. “Saya akan mencoba mengembalikannya.” Bagaimana pendapatmu ?
Ketika sasaran sudah ditetapkan, diperhitungkan biayanya, serta ditanyakan dengan spesifik, maka tidak ada waktu untuk mencoba-coba, yang ada hanyalah melaksanakannya. Orang yang berkomitmen akan menemukan jalannya.
Seseorang berkata, “Setiap kali saya bertekad untuk mencapai suatu sasaran tertentu, saya tampaknya menggali tambang emas kekuatan, keterampilan, dan kreativitas yang tidak pernah saya sangka saya miliki.” Apapun yang bisa kamu lakukan atau impikan, bisa kamu mulai. Keberanian melaksanakan mengandung kecerdikan, kendali, dan keajaibandi dalamnya.

Kunci 4 : Gunakan Momen yang Tepat

Hidup tidak datar. Ada saat-saat dan kejadian-kejadian yang merupakan momen-momen berarti dalam hidup kita semua. Momen  ini akan bermanfaat banyak jika kita menggunakannya untuk menetapkan sasaran.
Di manakah kita mencari si momen itu? Segala sesuatu yang mempunyai awalan dan akhiran akan mengandung momen. Suatu tahun baru mewakili suatu permulaan. Peristiwa PHK mewakili suatu akhiran. Momen yang menggembirakan merupakan saat yang menyenangkan untuk menetapkan sasaran. Akhir yang menyedihkan memang merupakan momen yang menyakitkan. Tapi, rahasiannya adalah memanfaatkan momen menyedihkan itu sebagai penetapan sasaran baru. Di PHK adalah menyakitkan. Tapi menyenangkan juga mencopba berwirausaha yang sebelumnya tak dapat dilakukan sebelum di PHK.
Ini daftar saat yang bisa memberimu momen sementara kamu ingin menetapkan sasaran :
  • Ø  Tahun ajaran baru
  • Ø  Pengalaman yang mengubah hidupmu
  • Ø  Pekerjaan baru
  • Ø  Persahabatan baru
  • Ø  Kesempatan kedua
  • Ø  Kelahiran
  • Ø  Kematian
  • Ø  Prestasi
  • Ø  Kemunduran
  • Ø  Pindah Kota
  • Ø  Lulus Sekolah
  • Ø  Menikah
  • Ø  Rumah baru
  • Ø  Naik Gaji
  • Ø  Hari baru
Jangan menyangka bahwa tragedy atau kemunduran adalah saat kamu mengucapkan selamat tinggal pada perjuanganmu. Kemunduran, tragedy sering kali bisa berfungsi sebagai batu loncatan untuk berubah !
Belajarlah untuk memanfaatkan momen-momen berarti untuk menetapkan sasaran dan membuat komitmen. Yakinlah bahwa suasana hati untuk melakukannya akan lewat. Rajin ketika kamu sedang malas adalah ujian sebenarnya bagi karaktermu.

Kunci 5 : Ikatlah dengan Orang Lain

Pernah kamu perhatikan pria pendaki gunung. Pada saat tanjakan yang vertical, para pendaki gunung saling mengaitkan satu sama lain dengan seutas tambang untuk membantu mereka mendaki dan menyelamatkan nyawa mereka kalau sampai ada yang jatuh.
Begitulah analoginya. Kamu bisa mendapatkan hal yang lebih banyak jika kamu mau mngaitkan diri dari orang lain. Kamu bisa mendapatkan manfaat yang lebih dengan menggunakan kekuatan dari orang lain.
Misal, kamu punya sasaran ingin lebih paham pelajaran matematika dan terampil mengerjakannya. Bagaimana caramu mengaitkan diri? Mungkin kamu bisa mencari teman yang punya sasaran serupa. Kamu bisa belajar bersama dan saling mengoreksi. Mungkin kamu bisa menghubungi guru matematikamu dan meminta nasehatnya.
Orang-orang yang berarti bagimu bisa menjadi ikatan yang ampuh buatmu. Ikatlah dirimu dengan teman, saudara, sahabat, orang tua, penasihat kakek, ustadz, atau siapa pun. Semakin banyak kamu mengikatkan diri semakin besar peluang suksesmu. InsyaAllah.
Begitulah kunci memotong-motong misi pribadimu menjadi sasaran –sasaran yang lebih spesifik. Ingatlah bahwa tanpa tujuan hidupmu akan mengelana tak tentu arah. Jika demikian, suatu hari di masa tuamu, kamu akan melihat anak muda yang berprestasi, dan kamu akan menggigit jarimu. Kalau bulan lalu kamu belajar menuliskan pernyataan misi pribadimu, sekarang kamu akan memecahnya menjadi sasaran-sasaran. Gunakan kelima kunci di atas ! Tetapkan misi pribadimu dan tetapkan sasaranmu ! semoga hidupmu jadi lebih baik !


0 Komentar:

Posting Komentar